- Phone: (031) 849 5566
- WA: +6282140060234
- Email: [email protected]
- Hours: Mon-Fri, 8am - 5pm
4 Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
PSDM adalah praktik strategis yang bertujuan untuk membangun kapasitas belajar jangka panjang di level individu, kelompok, dan perusahaan (Kaswan dan Akhyadi, 2015). PSDM tidak sekedar berfokus pada pengembangan keterampilan teknis semata, namun juga memperhatikan aspek non-teknis seperti kemampuan soft–skill dan super soft–skill. Tujuan utama dari PSDM adalah memastikan bahwa setiap karyawan yang berkarya mampu meng-optimalisasi talenta dan potensi yang dimiliki, yang secara langsung akan memengaruhi dan mendorong pertumbuhan perusahaan.
Lebih dari itu, PSDM mencakup pengembangan karier, penguatan budaya, dan peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Dalam praktiknya, PSDM harus mampu merespon perubahan iklim bisnis yang Volatil, namun tetap selaras dengan strategi jangka panjang perusahaan.
4 Konsep Pengembangan SDM
1. Pembelajaran, Fondasi Kompetensi di Tempat Kerja
Pembelajaran adalah proses inti dalam pengembangan SDM. Melalui pembelajaran, individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang dibutuhkan untuk mendukung tugas dan peran mereka. Proses ini membangun kompetensi yang tepat, sesuai kebutuhan dalam proses mencapai tujuan perusahaan.
Pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang pelatihan, tetapi juga melalui pengalaman kerja, interaksi antar tim, dan refleksi atas praktik sehari-hari. Perusahaan dengan PSDM yang bermutu, akan membentuk karyawan yang adaptif dan siap menghadapi tantangan.
2. Pertumbuhan, Membangun Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset)
Pertumbuhan merupakan salah satu aspek yang cukup penting dalam PSDM, dengan menekankan bahwa keterampilan, pengetahuan, dan kinerja bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. Dengan mengadopsi growth mindset, setiap karyawan diharapkan menyadari bahwa dirinya memiliki potensi untuk terus berkembang, asalkan didukung dengan tersedianya kesempatan serta kemauan dan usaha dari dalam diri sendiri.
Perusahaan yang mendukung pertumbuhan karyawan akan menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki motivasi tinggi untuk terus berkembang dan ber-inovasi.
Baca juga : Peran HR Dalam Perusahaan
3. Kinerja, Mengukur Kontribusi Nyata terhadap Perusahaan
Kinerja mencerminkan seberapa besar peran yang dicurahkan oleh karyawan dalam proses pencapaian target perusahaan. Hasil kerja yang optimal terlahir tidak hanya dari kemampuan teknis semata, namun perpaduan dengan wawasan dan tentunya sikap profesional dari karyawan juga merupakan hal yang penting.
Melalui PSDM, organisasi dapat mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan secara lebih terarah dan sistematis. Dengan penerapan PSDM yang tepat dalam pengukuran kinerja, setiap karyawan dapat menjadi kontributor ulung dalam proses pencapaian target dan visi perusahaan.
Baca Juga : Pelatihan Internal Dasar Perpajakan
4. Efektivitas, Mencapai Hasil secara Strategis dan Terukur
Efektivitas program PSDM dinilai dari sejauh mana program tersebut selaras dengan kebutuhan strategis perusahaan yang berdampak pada peningkatan kompetensi karyawan secara nyata. Tujuan akhir nya adalah untuk mendorong pencapaian visi dan target dari perusahaan secara tepat, efektif, efisien. Beberapa pendekatan untuk menilai efektivitas program PSDM antara lain:
Tujuan organisasi yang jelas dan konkrit, dengan memiliki batas waktu, dan hasil yang dapat diukur.
Input (sumber daya) dapat dikaitkan langsung dengan output (hasil kerja).
Ketika proses internal, seperti kolaborasi lintas tim atau inovasi sistem kerja, memengaruhi kinerja.
Ketika kepentingan stakeholder eksternal berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan atau risiko perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia bukan lagi sekadar pelatihan, tetapi merupakan bagian penting dari strategi perusahaan untuk bertahan dan bersaing. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip PSDM ke dalam kebijakan perusahaan, perusahaan tidak hanya akan meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga memperkuat posisinya dalam persaingan ekonomi modern.
Referensi:
Kaswan & Akhyadi (2015)
Swanson & Holton III (2001)