Kerja Bareng Tapi Beda Generasi, Emang Bisa?

Kolaborasi lintas generasi di lingkungan kerja Synergy dengan semangat saling memahami

Kerja bareng tapi beda generasi. Perbedaan generasi di lingkungan kerja sebenarnya bukan hal baru. Namun, di beberapa situasi, hal ini bisa menimbulkan gesekan jika tidak dikelola dengan baik. Setiap generasi memiliki kebiasaan, nilai, dan gaya komunikasi yang berbeda. Misalnya, generasi senior lebih terbiasa dengan tatap muka, sedangkan generasi muda lebih nyaman dengan komunikasi digital. Melihat pentingnya topik ini, Synergy mengadakan sesi sharing knowledge berjudul Gap Generation Is It a Company Destroyer, yang diselenggarakan pada 20 September 2024 untuk menggali lebih dalam tentang tantangan dan peluang kerja lintas generasi.

Memahami Cara Pandang yang Berbeda

Selama ini, banyak yang menganggap gap antar generasi bisa menghambat kerja tim. Padahal, justru dengan perbedaan tersebut, perusahaan bisa punya sudut pandang yang lebih kaya. Yang penting adalah bagaimana cara perusahaan membangun komunikasi yang terbuka dan saling menghargai.

Kolaborasi Butuh Ruang dan Waktu

Bekerja lintas generasi memang butuh penyesuaian. Tetapi, ketika ada ruang untuk saling belajar, hasilnya bisa positif. Generasi muda bisa belajar dari pengalaman senior, sementara generasi senior juga bisa menyerap semangat baru dari generasi yang lebih muda. Jika saling terbuka, kolaborasi bisa berjalan lebih lancar.

Perusahaan Perlu Ambil Peran Aktif

Perusahaan memegang peran besar dalam menjembatani perbedaan ini. Mulai dari budaya kerja yang inklusif, pelatihan komunikasi, hingga program mentoring antar generasi bisa jadi solusi. Ketika perusahaan memberi ruang yang adil untuk semua suara, suasana kerja jadi lebih sehat.

Baca Juga : Panduan Peran HR untuk Karyawan Non-HR

Kerja Bareng Tapi Beda Generasi Bisa Jadi Kekuatan

Perbedaan generasi tidak perlu jadi sumber konflik. Justru jika dikelola dengan baik, perbedaan ini bisa memperkaya ide dan pendekatan kerja. Tugas perusahaan bukan menyamakan semua orang, tetapi memfasilitasi agar perbedaan bisa bergerak ke arah yang saling mendukung.

Tim yang Beragam, Hasil yang Kuat

Di banyak perusahaan, keberagaman usia justru jadi modal untuk menciptakan tim yang lebih fleksibel. Ketika gaya kerja yang berbeda bisa saling melengkapi, maka hasil kerja pun bisa lebih maksimal. Yang penting, semua pihak terbuka untuk saling belajar dan bekerja sama.

Baca Juga : 7 Langkah Mengelola Keberagaman di Tempat Kerja

Kesimpulan yang Perlu Diingat

Jadi, apakah gap generasi bisa menghancurkan perusahaan? Jawabannya: tidak, selama semua pihak bersedia mendengarkan dan beradaptasi. Karena pada akhirnya, keberagaman dalam tim justru bisa menjadi kekuatan yang membawa perusahaan semakin berkembang.

Tombol WhatsApp - Hubungi Kami