- Phone: (031) 849 5566
- WA: +6282140060234
- Email: [email protected]
- Hours: Mon-Fri, 8am - 5pm
Triangle Fraud: Mengungkap Masalah dan Solusi Praktis Mencegah Kecurangan
Fraud atau kecurangan merupakan ancaman serius bagi banyak perusahaan. Tindakan ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan pemangku kepentingan. Untuk mencegah fraud secara efektif, perusahaan perlu memahami akar masalahnya dan memastikan langkah-langkah pengendalian yang tepat.
Mengenal Triangle Fraud
Triangle Fraud menjelaskan tiga unsur utama yang hampir selalu muncul ketika kecurangan terjadi. Konsep ini banyak dijelaskan dalam Auditing and Assurance Services (Arens, Elder, & Beasley, 2020):
“Three conditions are generally present when fraud occurs: incentive/pressure, opportunity, and attitude/rationalization.”
Ketiga unsur tersebut meliputi:
- Tekanan (Incentive)
Dorongan atau tekanan tertentu yang membuat individu merasa harus melakukan kecurangan. Misalnya tekanan mencapai target penjualan, kebutuhan melunasi utang pribadi, atau keinginan mempertahankan gaya hidup. - Kesempatan (Opportunity)
Kondisi yang memungkinkan tindakan fraud dilakukan tanpa mudah terdeteksi. Salah satu contohnya adalah kurangnya pemisahan tugas, yaitu ketika satu orang memiliki kewenangan penuh mulai dari pencatatan transaksi hingga persetujuan pembayaran. Celah ini membuat potensi penyalahgunaan wewenang semakin besar. - Pembenaran (Rationalization)
Alasan yang digunakan pelaku untuk membenarkan tindakannya. Misalnya merasa perusahaan tidak menghargai kontribusi, atau menganggap tindakan tersebut hanya “meminjam sementara.”
Jenis-Jenis Fraud
Secara umum, kecurangan dalam bisnis terbagi dalam dua kelompok utama:
- Kecurangan Laporan Keuangan
Manipulasi pencatatan akuntansi agar laporan tampak lebih baik dari kenyataan, misalnya melebihkan pendapatan atau menyembunyikan kewajiban. - Penyalahgunaan Aset
Penggelapan kas, inventaris, atau pengeluaran fiktif yang dilakukan oleh karyawan maupun pihak lain yang memiliki akses terhadap aset perusahaan.
Solusi Praktis Menghadapi Fraud
Mencegah dan menangani kecurangan bukan hanya tentang menemukan pelaku, tetapi juga memastikan perusahaan memiliki sistem yang kuat untuk meminimalkan risiko sejak awal. Pendekatan yang efektif mencakup langkah pencegahan, upaya deteksi yang konsisten, dan prosedur tindak lanjut yang tegas. Berikut beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan untuk mengelola risiko fraud secara lebih menyeluruh.
Mencegah Fraud
Langkah pencegahan menjadi kunci agar celah fraud tidak muncul. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menetapkan kebijakan dan prosedur kerja yang jelas.
- Menerapkan pemisahan tugas yang memadai agar tidak ada satu individu yang memegang seluruh proses transaksi.
- Melakukan pelatihan etika bisnis untuk meningkatkan kesadaran seluruh karyawan.
Baca Juga: Pentingnya Segregation of Duties dalam Fungsi Keuangan Perusahaan
Mendeteksi Fraud
Jika fraud sudah terjadi atau dicurigai, perusahaan perlu memiliki langkah deteksi yang sistematis, seperti:
- Pemeriksaan dokumen dan rekonsiliasi rutin.
- Penggunaan audit internal berbasis risiko.
- Kanal pelaporan (whistleblowing) yang aman bagi karyawan untuk melaporkan kecurangan.
Tindak Lanjut dan Penanganan Hukum
Saat fraud terkonfirmasi, perusahaan dapat mengambil langkah tegas:
- Pengumpulan bukti yang sah.
- Konsultasi dengan penasihat hukum.
- Pelaporan kepada pihak berwenang atau proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Penanganan yang cepat dan transparan menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga integritas.
Bagaimana Kantor Jasa Akuntan PT SUN Dapat Membantu?
Sebagai Kantor Jasa Akuntan, PT SUN mendampingi perusahaan Anda dalam:
- Evaluasi dan Perbaikan Sistem Pengendalian Internal
Membantu memastikan prosedur kerja sudah memadai dan pemisahan tugas efektif. Kemudian, merancang pedoman kerja yang sesuai karakteristik bisnis, sehingga potensi celah dapat dikurangi sejak awal. - Pelatihan dan Edukasi Etika Bisnis
Membekali karyawan dengan pemahaman risiko fraud, kewajiban pelaporan, serta penguatan budaya integritas di tempat kerja. Program ini didukung oleh tim HR Synergy terdiri dari psikolog berpengalaman untuk memastikan materi pelatihan relevan, mudah dipahami, dan mampu membangun komitmen etis yang berkelanjutan.
Baca Juga: Mengenal Fungsi HR Lebih Dekat, Dasar HR untuk Non HR
- Pendampingan Pengumpulan Bukti Fraud
Membantu perusahaan dalam proses penelusuran dokumen, pencatatan transaksi, dan penyusunan kronologi melalui pelaksanaan prosedur yang telah disepakati bersama (Agreed-Upon Procedures/AUP) sesuai kerangka ISRS 4400 (Revised). Hasil pekerjaan disajikan dalam bentuk laporan temuan faktual tanpa memberikan opini atau kesimpulan, sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen atau tindak lanjut hukum.
Dengan pendekatan yang tepat, risiko fraud dapat diminimalkan, dan reputasi perusahaan tetap terjaga.
Hubungi Kami untuk konsultasi lebih lanjut.
Reference:
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2020). Auditing and assurance services (16th ed.). Pearson.
IAASB. (2020). International Standard on Related Services (ISRS) 4400 (Revised): Agreed-Upon Procedures Engagements. International Federation of Accountants.